Wowo Spac Tantang Warung Remang Lewat Single Panggil Wowo

Wowo Spac telah merilis single debutnya berjudul “Panggil Wowo.” Debut Wowo di ranah musik ini menyisip di tengah aktivitas Wowo di dunia seni rupa dan teater.

Seperti sebagian karya seni rupanya, Wowo menjadikan single ini sebagai alih wahana permainan, untuk bersenang-senang, bergembira, dan alih ego.

Lagu bernuansa musik disko 80’s ini lahir terdesak dari lingkungan rumahnya yang diramaikan jedak-jeduk diskotik jadul legendaris dan warung remang, di Subang.

“Karya musik dari Wowo Spac berharap bisa mencerminkan asal tempat di mana Wowo Spac berada. Pilihan mengusung disko 80’s juga bertujuan untuk memperkuat karakter musik Wowo Spac itu sendiri,” kata Wowo.

Lagu “Panggil Wowo” juga bercerita mengenai identitas diri di ruang lingkup pertemanan. Seperti terbelah dua, teman-teman memiliki nama panggilan untuk dirinya, pertama memanggil Andhika, sesuai KTP, kedua memanggil Wowo, nama seniman.

Foto: Wowo Spac.

Hal ini membuat dirinya di ambang kebingungan atas identitas diri sendiri, sehingga dicurahkan melalui karya musik hingga akhrinya tercipta lagu “Panggil Wowo.”

“Panggil Wowo” dirancang untuk mengajak para pendengar ikut berdisko dan bergoyang. Pendengar musik Wowo Spac bakal disuguhkan banyak pengulangan di lagu “Panggil Wowo” baik secara aransemen musik dan liriknya, dengan alasan agar mudah diingat-dihapal. Lirik yang dinyanyikan berulang ini mengisyaratkan atas identitas dirinya sendiri. 

Lewat single perdana “Panggil Wowo,” solois Wowo Spac menancapkan bendera dengan genre new wave, disko 80’s, lewat label Dope Stereo.

Lagu “Panggil Wowo,” ini sudah bisa didengarkan di berbagai platform musik digital.

Karya Seni

Sebelumnya Wowo Spac sendiri sudah berkarier di dunia seni rupa selama 7 tahun hingga saat ini. Musik menjadi alih wahana mencurahkan apa yang tidak bisa dicurahkan lewat karya seni rupa seperti lukisan, drawing, ataupun mix media.

Pria kelahiran 1996 ini menempuh pendidikan Institut Seni dan Budaya Indonesia (ISBI) Bandung pada 2016-2020.

Baca Juga :   Muda Mudi dari Erratic Moody: Cara Lain Gambarkan Cinta

Teater

Director, “AA, karya Putu Wijaya”, Bandung, 2019.

Director, ”Badai Sepanjang Malam, karya Max Arifin”, Bandung, 2019. (4th Invitation to the theater Indonesia – Malaysia).

Visual director Perfomance art, “Tina Kosasih, dan Joi Rumengan”, 24 September 2022, Goethe Institut, Bandung.

Aktor

“Penata Artistik Yang Tersesat Didalam Drama Mimpi”, Kelompok Aktor Piktorial, Bandung, 2017. (Yayasan kelola).

“Jarambah”, Kelompok Aktor Piktorial, Bandung, 2017. (Seni Bandung).

“Teatrikalisasi Puisi”, Kelompok Aktor Piktorial, Bandung, 2017. (Piagam wali kota Bandung). “Badai Dan Biola Dimusim Bunga”, Kelompok Aktor Piktorial, bandung, 2018.

“Faust Sang Penyembah Setan, karya Johann Wolfgang Von Goethe”, Kelompok Aktor Piktorial, Bandung-Jakarta, 2018.

“Edan karya Putu Wijaya”, Kelompok Aktor Piktorial, Tasikmalaya – Bandung, 2018 – 2019. (Festival Putu Wijaya).

monolog, “Becak karya Putu Wijaya”, Bandung, 2019.

“Waska Dan Kembarannya”, KMT, Cirebon, 2019. (Festival teater Cirebon).

“Berandal”, Kelompok Aktor Piktorial, Bandung, 2019.

“Kuda lumping urban”, Teater Payung Hitam, Bandung, 2019. (Festival teater tubuh).

“Bulan Bujur Sangkar”, KMT, Bandung 2019 – 2020. (World Theater Day).

‘’Prabu Maha Anu’’, Bandung, 2020.

Foto: Wowo Spac.

Pameran Tunggal

“Mata Pekerja Fotokopi”, 29 July – 11 August 2018, at Kurator 75 Studio: Yulian Ardhi, Nala Coffee, Gading Serpong.

Pameran Kelompok

Group exhibition, and release NFT, “Caffeine and women”, DIFC Art Nights 16 – 17 March 2023, CAW, Gallery, Dubai.

Group exhibition, “We the human a quiet blue wall”, 20 February – 20 March 2023, ONCA Gallery, Brighton, United Kingdom (UK).

Group exhibition, “Katakan seni rupa dengan cinta”, 17 – 25 February 2023, Galeri pusat kebudayaan, Bandung.

Group exhibition, “Art Basel art week Miami 3.0”, with Artbox.project, 28 Nov – 10 Dec 2022, during Art Basel week, Miami, Florida, USA.

Baca Juga :   Rilis EP Parti Pris, Valla Sodorkan Eksplorasi Baru

WOW Perfomance art, and exhibition, “Tina Kosasih, dan Joi Rumengan”, 24 Sep – 1 Okt 2022,

at Goethe Institut, Bandung.

Group exhibition, ”Devotion”, 16 – 22 Apr 2022, at Thee huis gallery, Bandung.

Contract artist with L Project, 10 Jan 2022 – 10 Jan 2024, Jakarta – Singapore, (2 years).

Virtual exhibition, Galeri saku, 12 Des 2021 – 12 Jan 2022, Jakarta.

Virtual exhibition, Art moment Jakarta online 2, 22 Nov – 22 Des 2021, Jakarta.

Top 10 UOB painting of the year 2021.

Humming participant, “Humming At Home”, 30 Sep – 10 October 2021, Omni Space. Offline exhibition, Zeitraumexit/Manheim/German.

Group Exhibition, “Re-Bung”, 20 – 28 October 2020, at Gallery Dago Thee huis, Bandung.

Group Exhibition, “Art For Orangutan 3”, 14 – 17 February 2019, at Jogja Nasional Museum, Yogyakarta.

Group Exhibition, “World Collage Day”, 11 May – 16 June 2019, at Bumi Manusia Art Space, Bandung.

Group Exhibition, “Hari Hak Asasi Binatang”, 15 – 21 October 2019, at Sisterrosetta Coffeehouse, Bandung.

Group Exhibition, “Mixi Mime Festival 2019”, 1 – 2 December 2019, at Celah-celah langit, Bandung.

Rumah kedua Exhibition “Time Machine Kompilesyen” 17 Febuary 2018, at Babakan

siliwangi Bandung.

Pabrik Imaji Exhibiton, “Warna ke warni (visual art)” , 29 April 2018, at Celebes Coffe, Subang.

Cut & Paste Collage Class Exhibition Workshop, 18 – 31 May 2018, at Fox Harris City Center, Bandung.

Creativite Workshop, 30 June – 7 July 2018, at Plaza kemang 88 lt 2, Jakarta.

Printshow Exhibition, “ARTCHEMIST”, 17 – 18 November 2018, at Skale Space, Surabaya.

Tirani Exhibition “TIRANI”, 19 – 21 May 2017, at Gedung Indonesia Menggugat (GIM), Bandung.***

Baca Juga :   Satan’s Glory: Single Pendesak Album Kedua Hatenemy
Posts created 399

Related Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Begin typing your search term above and press enter to search. Press ESC to cancel.

Back To Top