Sandy Tisa Pratama Hadirkan 20 Karya Baru di Pameran Tunggal Napas Hujan

Sandy Tisa Pratama mengadakan pameran tunggal ke-3 bertajuk “Napas Hujan,” yang dilangsungkan di Galeri Wangirupa Studio, Jl. Setrasari Kulon 3, 24 September-6 Oktober 2022.

Dalam pameran ini Sandy menampilkan lebih dari 20 karya-karya terbarunya yang ia buat selama rentang 1 tahun terakhir. Karya-karya bernuansa abstrak ini menghiasi dinding galeri Galeri Wangirupa dengan karakter ruang yang spesifik dan mengadaptasi konsep rumahan.

Menikmati karya Sandi di ruang pamer Wangirupa serasa bertamu di hunian berisi keluarga. Lukisan abstrak berbagai ukuran mengisi area di atas meja, rak, tangga, piano, hingga bersandingan dengan ornamen dan hiasan khas lain rumah tinggal.

Proses penciptaan karya pada pameran ini didampingi juga oleh Nandanggawe yang berperan sebagai kurator.

Melalui pameran ini, kata Nandang, Sandy Tisa hendak menawarkan satu sudut pandang yang memberikan gambaran bahwa dunia gagasan dalam kerja seni ketika ditarik pada area personal merupakan internalisasi dari kedirian seseorang.

“Ia merupakan  manifestasi dari satu simpul yang saling terkait, satu tegangan yang saling beririsan antara laku hidup dalam hiruk pikuk realitas kesehariannya dan ruang ide yang cenderung kontemplatif. Ia jaga sedemikian rupa dengan kesadaran merayakan subejktivitasnya,” katanya.

Napas Hujan dalam pameran ini menjadi teks yang menyiratkan simpul dari tegangan itu: simpangan yang mempertemukan antara lirisisme di ruang kosong dan orkestrasi kegaduhan yang terus berulang di halaman depan.

Melalui Napas Hujan dalam pameran ini bisa ditelisik bahwa Sandy sesungguhnya tak pernah benar-benar memposisikan dirinya pada seni abstrak murni sebagai bangunan rumah ideanya.

“Pameran ini menguji antara citra visual dalam kualitas formalnya -yang biasa digunakan dalam seni abstrak, bersitegang dengan hadirnya narasi liris yang diambil dari satu momen hidupnya yang diungkapkan melalui bentuk yang kasat mata meski dengan cara tarikan garis yang sederhana, dan itu adalah bagian penting dari kerja alam bawah sadarnya,” kata Nandanggawe.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

%d blogger menyukai ini: