Riangnya Lair dan Monica Hapsari Kisahkan Setan Dolbon Peneror Desa

Grup musik Lair asal Jatiwangi, Jawa Barat, berkolaborasi dengan Monica Hapsari asal Tangerang, melansir single berjudul “Setan Dolbon”.

Lagu ini adalah single pertama dari album kedua Lair yang dirilis label asal Bandung, Orange Cliff Records. Untuk ilustrasi Cover Art dan beberapa elemen visual dalam video musik single “Setan Dolbon”, Lair dan Monica Hapsari menggandeng seniman visual M. S. Alwi.

Judul lagu “Setan Dolbon” mengangkat kisah nyata dari kasus yang tak terpecahkan sejak 2013, di Desa Brujul, Jatiwangi. Saat itu, warga mengalami teror tinja yang tersebar di area perumahan dan muncul berulang kali.

Berbagai isu dan spekulasi merebak; mulai dari spekulasi ulah binatang, aksi pasien ODGJ, hingga dugaan berlangsungnya ritual ilmu hitam pesugihan. Fenomena meresahkan ini menimbulkan ketakutan, kecurigaan dan saling tuduh di antara warga sekitar.

Keresahan ini memuncak di masyarakat hingga memaksa instansi Kepolisian setempat ikut turun tangan menyelidiki dan ikut serta dalam inspeksi Siskamling warga setiap malamnya.

Petugas medis dari Puskesmas Jatiwangi pun turut ambil bagian dalam menginvestigasi kandungan tinja yang dicurigai warga tersebut.

Hasilnya cukup mengejutkan. Dari hasil tes Laboratorium medis, secara misterius menghasilkan laporan bahwa tinja yang dianggap meresahkan warga tersebut memiliki kandungan tinja bayi manusia dan tinja hewan.

Mawas Diri

Keadaan makin aneh tatkala munculnya desas-desus hilangnya tanaman atau semak Ruyuk Bambu Kuning di seluruh tempat kejadian perkara secara serentak. Ruyuk Bambu Kuning dipercaya warga setempat sebagai tanaman penangkal ilmu hitam.

Keresahan warga desa nyaris berujung rusuh. Kejadian demi kejadian mulai mengarah pada saling tuding antarwarga, terutama pada warga yang sedang mendapat rezeki atau tiba-tiba memiliki harta berlebih.

Polisi, aparatur desa, dan tokoh agama setempat akhirnya sepakat untuk mengimbau warga agar berlindung pada Tuhan dan agama, serta tidak membiarkan fitnah tersebut menjadi semakin panas.

Baca Juga :   All The Way Up: Single Pemadu Pertemanan Nadine Fatiana

Hingga kini, kasus menggegerkan tersebut tidak pernah terselesaikan, hingga mengakibatkan warga selalu berlindung kepada Tuhan dan agama ketika mengingat kasus yang akhirnya dikenal sebagai legenda, Setan Dolbon.

Lair dan Monica Hapsari berharap agar single “Setan Dolbon” sanggup menjadi pengingat bagi seluruh pendengar, agar selalu mawas diri dan berhati-hati, supaya tidak mudah terpancing isu yang meresahkan dan tidak mudah terbawa dalam bujuk rayu godaan setan.

Lair. Foto: Orange Cliff

Jatiwangi Art Factory

Berawal dari proyek residensi musik Monica Hapsari dengan Jatiwangi Art Factory dalam rangka perhelatan Terracotta Triennale, Ceramic Music Festival (CMF) atau dikenal juga sebagai ajang tiga tahunan Rampak Genteng Jatiwangi di tahun 2021 silam, grup musik Lair berkolaborasi dengan Monica Hapsari, berproses bersama dan menelurkan beberapa komposisi musik. Di antaranya adalah “Setan Dolbon” ini.

“Setan Dolbon” merupakan single pertama dari album kedua Lair, dengan keseluruhan tema album berangkat dari kisah mitos, legenda urban dan cerita rakyat yang terdapat di area seputar Jatiwangi, Majalengka, Cirebon, Indramayu dan sekitar Pantai Utara.

Album penuh kedua dari Lair direkam dengan metode live-recording di Kosmik Studio & Jatiwangi Sinematek, Jatiwangi Art Factory, Jawa Barat dan direncanakan akan lahir segera pada pertengahan tahun 2023 ini.

“SETAN DOLBON” CREDIT:

Music & Vocal Composition: LAIR & Monica Hapsari

All Music Instrument and Vocal performed by: LAIR & Monica Hapsari

Lyric: LAIR & Monica Hapsari

Producer: LAIR & Monica Hapsari

Recording Engineer: Ozy Pangestu & Rizal Abdullah

Live Recorded at: Kosmik Studio & Jatiwangi Sinematek, Jatiwangi Art Factory, Jatiwangi, West Java, Indonesia

Mixing&Mastering: Ozy Pangestu & Rizal Abdullah (TTM Record Studio)

Cover Artwork & Layout: M. S. Alwi

Music Video: Kiki R. Permana & Alma Noxa

Baca Juga :   Single “Try To Find You” Tandai Kembalinya Parahyena di 2023

Artwork Music Video: M. S. Alwi

Released by: Orange Cliff Records, Bandung

Lair. Foto: Orange Cliff

LAIR

Lair adalah sebuah proyek musik asal Jatiwangi, Majalengka, Jawa Barat, yang lahir pada tahun 2018. Terinspirasi dari musik gaya khas Pantura, lagu-lagu dalam album perdana Lair berangkat dari pengamatan keseharian dari pengalaman hidup di daerah Pantura, kehidupan Nelayan yang berlayar di Laut Utara, kacau balau jalanan dan jalur truk di kawasan Pantura, konflik politik desa hingga optimisme pekerja pabrik dan pegawai pada umumnya.

Lair diambil dari bahasa tarling klasik yang berarti “lahir”, yang lalu dimaknai untuk terus melahirkan sesuatu; musik, pemikiran, eksperimen, narasi dan sebagainya. Lair juga mencoba mengadaptasi tarian penari sintren Cirebon, sebagai sosok panutan yang berkharisma genit namun mistis.

Lair juga berfungsi sebagai wadah riset budaya berkelanjutan dalam mengolah intisari tradisi Pantai Utara, mulai dari pola permainan gitar Tarling Klasik, budaya Obrog-Obrog pembangun sahur saat bulan Ramadhan, dan berbagai elemen budaya Majalengka lainnya.

Penggunaan pengeras suara TOA sebagai media amplifikasi gitar, menjadikan warna suara gitar lebih kering dan berdengung. Penggunaan instrumen rakitan sendiri seperti alat musik genteng dan tanah liat, seluruhnya dibuat dari tanah Jatiwangi, yang merupakan hasil eksplorasi ‘kemungkinan lain’ dari pengolahan genteng. Lair memilih sebutan ‘pantura- soul’ bagi musiknya.

Sejak kelahirannya, Lair telah berhasil melakukan tur pertunjukan sepanjang Jalur Pantura bernama “Tur 1000km Jalur Pantura” di tahun 2019, dan tur ke tiga benua di dunia yang diberi nama “Tur 1000km++ Jalur Terakota” di tahun 2022 yang dimulai dari kota Toronto, Kingston-Ontario, Canada, meluncur ke Oslo-Norway, Denmark, Zurich-Switzerland, Kassel-Germany dan negara lainnya di Eropa.

Baca Juga :   Gandeng Label Asal New York, Thee Marloes Kenalkan Debut Vinyl 7 Inch
Monica Hapsari. Foto: Panji Indra.

Monica Hapsari

Monica Hapsari memulai karier bermusik sejak tahun 2004 dengan bergabung dalam kolektif musik bernama Voyagers Of Icarie. Sejak itu, ia sempat bergabung dengan beberapa kolektif musik lain seperti Boys Are Toys, Pandai Besi dan sempat menyumbang vokal di dalam album Sinestesia oleh Efek Rumah Kaca.

Sebagai pekerja seni visual dan suara, Monica sempat terlibat dalam beberapa proyek kolaborasi musik dengan beberapa kolektif musik lain, seperti White Shoes and the Couples Company, Goodnight Electric, The Upstairs, Sore, dan lain sebagainya.

Monica juga berkolaborasi dalam pembuatan karya visual untuk beberapa kolektif musik seperti Sore, Max Havelaar, Are You Alone, Monkey To Millionaire, Klarinet, Ninda Felina, Noh Saleh, Andien Aisyah, Tanayu, Trio Lestari, dan lain sebagainya.

Sejak 2018, Monica memulai proyek solo untuk musik dan suara. Mengutamakan eksperimen dengan improvisasi vokal, Monica terlibat dalam beberapa ajang seperti menjadi penampil pembuka pada konser Mitski Live at Jakarta, Be The Cowboy Tour 2018, Art Jog 2018, Festival Seni Media Instrumenta 2019 di Galeri Nasional Indonesia, Nusasonic Radio #4 : Quiet Riot 2021, “Thoughts and Ideas” Vol. 2 Radio Show 2021 oleh Mutant Radio Tbilisi, Georgia, dikurasi oleh Que Sakamoto, Situated Sound IV : Eulogies,  oleh ArrayMusic Toronto, Canada, 2021, H.A.H. Project dibawah OmniSpace Bandung di Zeitraumexit, Mannhein, German 2021, MUSMUS oleh Nuart Sculpture Park 2021, “Resonansi” oleh Muara Suara (ID) x NewToy (UK) didukung oleh British Council CTC (Connecting Through Culture) 2022, Archipelago Festival x Museum Macan 2022, Alur Bunyi oleh Goethe Institut Indonesien 2022, penampil dan kurator dalam ajang seni pertunjukan “Intraplay : Art Jakarta Garden 2023”, serta tampil dalam ajang seni pertunjukan “The Lost and The Remained” untuk Koppel Project di Holborn Viaduct, London, UK, 2022.***

Posts created 399

Related Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Begin typing your search term above and press enter to search. Press ESC to cancel.

Back To Top