
Pameran Api Yang Menyambar-Nyambar Refleksikan Circle Sosial

Karya Wiyoga Muhardanto pada Pameran Api Yang Menyambar-Nyambar, di Omnispace, Bandung, September 2022. Foto: Wiyoga Muhardanto.
Wiyoga Muhardanto mengadakan pameran tunggal dengan judul “Api Yang Menyambar-Nyambar,” di Omnispace, Bandung, 31 Agustus hingga 22 September 2022.
Api Yang Menyambar-Nyambar menampilkan sekumpulan karakter figur. Dalam pameran ini, figurin dipajang berkelompok seturut konsep yang difokuskan Wiyoga mengeksplorasi mobilitas sosial.
Karya figur mini ini seakan mengajak siapapun yang tertarik untuk makin penasaran dan berupaya lebih mendekat, sejalan dengan yang diinginkan oleh Wiyoga. Ia berharap pengunjung pameran lebih banyak hadir dan bertanya untuk menyelami kisah di balik karya yang ia ciptakan.
Hal itu juga yang membuat Wiyoga meniadakan catatan dinding di area pamerannya. Tetapi dengan hadir dan berdiskusi di ruang pameran, narasi Api Yang Menyambar-Nyambar akan menarik para pengunjung untuk merefleksi soal pengaruh lingkaran sosial.

Karya Wiyoga Muhardanto pada Pameran Api Yang Menyambar-Nyambar, di Omnispace, Bandung, September 2022. Foto: Wiyoga Muhardanto.
Menempati ruang pamer di Omnispace, Ciumbuleuit No. 151 B, lantai 3, pengunjung akan disambut hamparan karpet hijau khas musala atau masjid. Di area karpet seluas 1.5×2 meter muncul Abu Zahra, sebuah karya 31x41x15 sentimeter yang mencolok di tengah serambi hijau.
Karya Abu Zahra diisi figurin pria berkumis yang mengenakan kemeja putih-biru serta peci. Di sampingnya berdiri tiga perempuan berhijab; seorang anak memakai ransel serta ibu yang menggendong anak perempuannya.
Wiyoga menempatkan keluarga kecil itu di atas sebentuk tas coklat berlogo brand internasional. Kaki mereka terbenam di dalam ruang tas yang terbelah.
Karya Abu Zahra menampilkan potret keluarga muslim Indonesia pada umumnya. Karya ini mencoba merefleksikan bagaimana sekelompok orang dengan keteguhan nilai-nilai agamanya mencoba menghindari lingkungan sosial yang buruk, yang berpotensi mengubah perilaku mereka.
Untuk memproduksi karya figurin keluarga muslim ini, Wiyoga memanfaatkan plastic figurine, epoxy clay, pigmented resin, acrylic & automotive paint.
Adegan yang menempatkan sejumlah figurin pada posisinya memang terlihat tak asing, seperti adegan yang dialami dalam keseharian. Di tangga menuju ruang pamer Omnispace, Wiyoga memasang karyanya cukup tinggi.

Karya Wiyoga Muhardanto pada Pameran Api Yang Menyambar-Nyambar, di Omnispace, Bandung, September 2022. Foto: Wiyoga Muhardanto.
Posisi karya The Society berukuran 120x31x33 sentimeter ini menempatkan kelompok driver ojol di bagian bagian belakang dan sekumpulan politikus di depan. Figurin tersebut terpasang di atas sebuah dispenser air isi ulang, mengenyahkan galon dari “posisi favoritnya.”
Sama dengan karya Abu Zahra, Wiyoga begitu memerinci hasil karyanya. Resin membentuk jaket kelompok driver ojol yang terbuka di bagian dada: menggambarkan kelas pekerja yang terbiasa berpeluh mengejar pesanan.
Masing-masing warna dan logo perusahaan aplikasi tempat mereka mencari nafkah tertera dengan apik. Detil kerutan jaket dan celana yang dikenakan terekspose dengan mengagumkan.
Begitu pula dengan kelompok politikus di depannya. Identitas partai politik disematkan dengan jelas lewat warna dan logo partai di jaket. Satu figurin politikus berpose di ujung dispenser, seakan tengah mengamati warga mana saja yang memanfaatkan aliran air dari keran dispenser di bawah dia.
Makna distribusi air merupakan salah satu dari banyak kebutuhan publik yang bergantung dari sejauh mana keberpihakan para politikus dalam kebijakan yang dibuat bersama pemerintah.
Meskipun boleh disebut memiliki kesejahteraan yang nyaris tak jauh berbeda, aktor-aktor yang berada di lingkaran politikus juga saling memengaruhi, baik lewat ideologi maupun kepentingan “sewarna” atau bahkan pribadi.

Karya Wiyoga Muhardanto pada Pameran Api Yang Menyambar-Nyambar, di Omnispace, Bandung, September 2022. Foto: Wiyoga Muhardanto.
Melalui pameran Api Yang Menyambar-Nyambar, Wiyoga mencoba mengungkap bagaimana hubungan antarteman di dalam lingkaran sosial bisa berpengaruh baik atau sebaliknya. Maka, karya ini bukan sebagai pernyataan yang menjustifikasi, tetapi lebih cenderung menawarkan refleksi.
Pameran ini merupakan pameran tunggal ketiga Wiyoga Muhardanto di Bandung. Dalam mengeksplorasi tema mobilitas sosial, Wiyoga menemukan bagaimana teman dan pergaulannya dapat mempengaruhi pergerakan strata sosial seseorang.
Dalam instalasi di Omnispace kali ini, Wiyoga berupaya menjawab bagaimana orang-orang terdekat kita bisa mengarahkan pilihan ideologis, politik, dan sepele.
Judul pameran “Api yang Menyambar-nyambar” merupakan hasil menyerap perkataan ulama, mendiang Islam Sufyan Ats Tsauri dalam kitab Siyar Alami an- Nubala’ yang membahas perkara samar dalam agama yaitu “Hati ini lemah sedang syubhat menyambar-nyambar.”
Pesan itu menekankan pentingya seseorang untuk berhati-hati dan waspada saat bersosialisasi, supaya terhindar dari lingkaran pertemanan yang bisa berbahaya: seperti api yang membara.
Karya ini dibuat dua bulan menjelang pameran. Pameran tunggal Wiyoga Muhardanto ini merupakan gelaran bersama A+ Works of Art dengan Omnispace. Pemilihan Omnispace ini juga berdasarkan pertimbangan Wiyoga.
“Saya pengen pameran di ruang-ruang seperti ini. Pengen di ruang alternatif, kayak pengen bareng-bareng bangkit lagi,” tutur Wiyoga.
Bio Singkat
Wiyoga Muhardanto lahir di Jakarta, pada 1984. Sekarang ia tinggal dan berkarya di Bandung. Wiyoga merupakan seorang pematung lulusan Fakultas Seni Rupa dan Desain Institut Teknologi Bandung.
Karya-karya lainnya bisa dilihat di situs pribadi lewat link berikut: Wiyago Muhardanto.
Pameran Tunggal dan Proyek Karya
– 2022
Api yang Menyambar-Nyambar (The Brazing Fire), Omnispace, Bandung
– 2017
3-IN-1, ROH Projects, Jakarta – Indonesia;
– 2016
What If, Art Basel Hongkong 2016 – Discoveries Section, Hongkong Convention & Exhibition Center, Hong Kong
– 2015
Dangling Durians, Langgeng Art Foundation, Yogyakarta – Indonesia
– 2014
Ada Perlu Sebentar (There Should be a Moment), Platform 3 Artspace, Bandung – West Java, Indonesia
– 2013
Nothing Happens, Equator Art Project – Gillman Barrack, Singapore
– 2012
One Day at The Museum of Tropical Spring, Canna Gallery, Jakarta
Distinctive Items, Art Hongkong 2012 – Art Future section, Hongkong
– 2011
As Soon As Possible, ARTSTAGE – Project Stage section, Marina Bay Sand, Singapore
– 2008
Window Display, Selasar Sunaryo Art Space, Bandung, West Java – Indonesia
Pameran Bersama
– 2022
Immediate Conception, Blank Canvas Gallery, Penang, Malaysia
Anniversary Exhibition, A+ Works of Art Gallery, Kuala Lumpur, Malaysia
Kebun Memori, Ruci Artspace, Jakarta
The Broken White Project #8, Ace House Collective, Yogyakarta, Indonesia
Art Jakarta Gardens – sculpture garden section, Plataran Hutan Kota, Jakarta, Indonesia
– 2021
No Vacancy – Part of CIMB Artober, Element Hotel, Kuala Lumpur, Malaysia
– 2019
Taipei Dangdai 2019 – Young Galleries Sector, Taipei Nangang Exhibition Center, Taiwan.
Liber Primus, Semarang Contemporary Art Gallery, Central of Java, Indonesia.
ART JOG MMXIX – Common / Space, Jogja National Museum, Indonesia.
ARTJAKARTA – Jakarta Convention Center, presented by Indonesia Creative Economy Agency (BEKRAF).
– 2018
Shared Coordinates 2018, The Arts House, Singapore Art Jakarta 2018, Ritzs Carlton Ballroom –Jakarta, Jakarta.
OPEN P.O, Omnispace, Bandung.
– 2017
The 3rd Sculpture Triennale – SKALA (Scale), National Gallery of Indonesia, Jakarta
Re-emergence, Selasar Sunaryo Art Space, Bandung
– 2016
All In (ROH Projects Booth), Art Stage Jakarta, Sheraton Hotel Ballroom, Jakarta Bazaar Art Jakarta, Charity Section, Ritzs Carlton Ballroom, Jakarta
– 2015
Jakarta Biennale 2015 : “Neither Forward Nor Back”, Curated By Charles Esche, Sarinah Warehouse, Jakarta – Indonesia
London Summer Intensive – Work on Progress Exhibition, Camden Arts Center, London – UK
Start Art Fair 2015, Saatchi Gallery, London – UK
Fad Democracy, Mizuma Gallery – Gillman Barrack, Singapore
– 2014
Today and Tomorrow, Indonesian Contemporary Art, Yallay Gallery, Hong Kong
Passion/Posession, Hongkong Art Center, Hong Kong
Start Art Fair 2014, Saatchi Gallery, London – UK
– 2013
SIP! Indonesian Art Today, ARNDT Gallery, Berlin – Germany
Follow the light, Gerilya Gallery, Bandung, West Java – Indonesia
– 2012
Consume and Live the City, Salihara Gallery, Jakarta – Indonesia iLight Festival 2012, Marina Bay, Singapore
Shanghai Biennale 2012 – Bandung Pavillion, Powerstation of Art, Shanghai – China
– 2011
AIR 3331 Exhibittion, 3331 Arts Chiyoda, Sotokanda – Tokyo, Japan
Kuota,kuota,kuota!, Langgeng Art Foundation, Yogyakarta – Indonesia
Indonesian Eye: Fantasies & Reality, Saatchi Gallery, London – UK
Somewhat Different, Contemporary Design Exhibition, Organized by IFA & Goethe Institut Jakarta,
National Gallery of Indonesia, Jakarta – Indonesia
Jogja Biennale XI – Equator # 1, Taman Budaya Yogyakarta, Yogyakarta, Indonesia.
– 2010
Landing Soon # 6 – 11, Organized by Cemeti Art House, Erasmus Huis, Jakarta – Indonesia
KatallogCatalog, A.O.D Artspace, Jakarta – Indonesia
Reality Effect, Organized by Sigiarts, National Gallery of Indonesia, Jakarta – Indonesia
– 2009
Bandung Art Now, National Gallery of Indonesia, Jakarta – Indonesia
Jakarta Bienalle 2009 (Fluid Zones), Grand Indonesia Shopping Center, Jakarta – Indonesia
Landing Soon # 11, Exhibition & Presentation, Cemeti Art House, Yogyakarta – Indonesia
Jogja Art Fair 2, Taman Budaya Yogyakarta, Yogyakarta – Indonesia
Beyond The Dutch, Centraal Museum of Utrectch, Netherland
– 2008
A Slice of : Indonesian Contemporary Art Show, Soka Contemporary Space, Beijing – China
Alih-Alih (Instead), Cemeti Art House, Yogyakarta – Indonesia
Come in: Interior design as a contemporary art medium in Germany, National Gallery of Indonesia, Organised by IFA & Goethe Institut Jakarta, Jakarta – Indonesia
– 2007
After Sculpture, Bentara Budaya Yogyakarta, Yogyakarta – Indonesia
Fetish Object Project, Biasa Art Space, Bali – Indonesia
Mettisages: A Crossbreeding Contemporary Art with Textiles, Selasar Sunaryo Art Space, Bandung – Indonesia
22nd Asian International Art Exhibition: Imagining Asia, Selasar Sunaryo Art Space, Bandung.
– 2006
Portografi (Photography Exhibition), Kita Gallery, Bandung – Indonesia
Bandung New Emergence, Selasar Sunaryo Art Space, Bandung – Indonesia
– 2005
Re (Post), Japan Foundation, Jakarta
Metasculpture, Studio Pintu Merah / Sanggar Luhur Sudjana Kerton, Bandung – Indonesia An Annual Experimental Art Exhibition, Soemardja Gallery, Bandung – Indonesia
Narasumber
2020
– Online Guest Lecture with AREA OLAH KARYA, “Public Art Introduction”, organized by Maranatha University, Bandung.
2015
– Guest Lecture for Creating Methodology class, Faculty of Art & Design, Bandung Institute of Technology.
– 2011
Speakers for Symposium “New Potentials” : AIR 3331, 3331 Arts Chiyoda, Tokyo – Japan
“Clay-tronics, 3331 Arts Chiyoda, Tokyo – Japan
– 2009
Collage with magazine, Cemeti Art House, Yogyakarta
Residensi
– Funded Residency Programme at Edinburgh Sculpture Workshop, Edinburgh – United Kingdom (4t Februari-18 Maret 2020)
– London Summer Intensive Programme, an artists’ residency programme led by Camden Arts Centre & the Slade School of Fine Art, London, United Kingdom. (3-30 Agustus 2015).
– AIR 3331, 3331 Arts Chiyoda,Tokyo, Japan (30 Januari-3 Maret 2011)
– Landing Soon # 11, Cemeti Art House, Yogyakarta (1 Mei-31 Juli 2009)
Workshop
– Thursday, Soemardja Gallery, Bandung (2005)
– Rumah/House, Workshop with Prof. Toshihiro Kuno, Soemardja Gallery, Bandung (2004)
– Baembuw, Selasar Sunaryo Art Space, Bandung (2003)
Finalist / Shorlisted
– 2021
NET // WORK (Online Residency), British Council & Wysing Art Center, UK
PARADISE AIR, Matsudo, Japan
– 2017
ARCUS Project, Moriya – Ibaraki Prefecture, Japan
Koleksi
– 2017
Alun – Alun Cicendo Park, Bandung – West Java, Indonesia
– 2012
Singapore Art Museum, Singapore
– 2011
Indonesia Stock Exchange, Jakarta.***
Tinggalkan Balasan