Seniman Fadhlan Ramadhan menggelar pameran tunggal bertajuk ‘Qualia’ di Studio Rute, Jalan Cemara Nomor 14 Bandung. Pameran ini berlangsung 29 Agustus – 12 September 2023.
Lewat pameran ini, Fadhlan coba menggambarkan ruang dan memori ke dalam karya instalasi dengan tujuh tema.
Melalui pengantar pamerannya, Fadhlan menjelaskan ‘Qualia’ diambil dari istilah bahasa Latin yang bermakna ‘macam apa’, yang mengacu pada perasaan terhadap suatu objek atau sudut pandang.

Pada pameran tunggal perdananya ini, Fadhlan coba menyatukan perasaan ‘Qualia’ yang dialaminya. Karya maket tiga dimensi ini menggambarkan perasaan tersebut dalam berbagai situasi.
“Jadi ini merupakan tujuh momen yang bersifat personal. Bisa dibilang ini berawal dari kisah pribadi saya, yang kebanyakan berhubungan dengan asmara,” kata Fadhlan kepada Mikrofon.id.
Karya Fadhlan memiliki bentuk bangunan atau rangan dli tempat-tempat yang memiliki cerita personal yang dialami oleh Fadhlan. Meski menyangkut soal perasaan tentang situasi dan kondisi yang dialami oleh Fadhlan, cerita ini juga dapat berkembang sesuai dengan orang yang melihatnya.

Instalasi pertama yang dipamerkan bertajuk ‘Seimbang’. Melalui karya ini, Fadhlan coba menggambarkan sebuah ruang kamar yang disebutnya sebagai titik awal cerita.
Selanjutnya, ada instalasi berjudul ‘Tragedi’. Di sini, kita bisa melihat toilet sebagai ruang yang coba digambarkan Fadhlan. Selain itu, ada juga bercak merah, yang disebutnya punya keintiman tersendiri dari cerita dalam ruang tersebut.

“Saat perasaan senang yang diiringi teman selalu mendukung dan diharapkan semua orang. Namun perasaan ini dirusak sesaat, seakan pihak lain tidak terpikir untuk menjaga perasaan orang lain. Perasaan indivdu dapat menular, namun hal ini juga bisa menjadi penyebab dari hal yang tidak diinginkan di kemudian hari. Walaupun perasan buruk ini hanya sesaat. tetapi memori yang terbentuk serta ruangan yang merekam memori tersebut akan selalu ada,” beber Fadhlan.
Selanjutnya, ada instalasi bertajuk ‘Terpana’, yang menyajikan visual bar atau tempat minum. Secara eksplisit, Fadhlan menjelaskan ia punya kisah personal bertemu seseorang di tempat ini.
Ia juga menyebut, setiap pertemuan akan membawa pelajaran hidup. Entah sifatnya personal, maupun eksternal.
Setelah itu, ada instalasi bertajuk ‘Sukacita’. Lagi-lagi secara eksplisit, Fadhlan mengisahkan bagian ini adalah momen sukacita baginya saat diterima bekerja di sebuah agensi model di Kota Bandung. Meski begitu, ruang ini lagi-lagi berujung kesedihan bagi Fadhlan.
“Meski cerita ini hanya sesaat dan menjadi memori buruk yang membekas, namun kejadian ini memiliki dua sisi berbeda. Dari awal bahagia menjadi akhir yang tidak bahagia,” terangnya.
Beranjak dari sana, ada instalasi berjudul ‘Penyelarasan’. Di sini, Fadhlan coba mengisahkan pertemuan yang lagi-lagi mendalam dengan seseorang. Meski begitu, tak tergambar secara eksplisit bagaimana akhir dari pertemuan ini.

Selanjutnya, ada instalasi berjudul ‘Rumah/Serupa’. Instalasi ini menggambarkan Studio Rute ke dalam bentuk maket. Secara personal, Fadhlan mengisahkan pertemuannya dengan kolektif di ruang ini seolah membuatnya menemukan rumah kedua.
Pada instalasi terakhir yang merupakan penutup, Fadhlan membuat karya berjudul ‘Permulaan’. Di sini, kita bisa melihat perpaduan warna yang lebih sederhana, yang dapat diinterpretasikan sebagai awal yang baru dari perjalanan Fadhlan bertemu orang-orang di hidupnya.

“Secara fisiknya, ruangan seolah menyatu dengan dimensi waktu. Memugkinkan kita untuk menjelajahi dan menghidupkan kembali momen yang ada di dalamnya. Pada akhirnya, setiap kali kita memasuki ruangan, bukan hanya tempat fisik yang kita masuki, tetapi juga pintu menuju lembaran berharga dalam ingatan dan memori yang terekam di dalamnya,” pungkas Fadhlan. ***