Pura-Pura Perupa: Reunian Perupa SR ITB 76

Alumni Seni Rupa (SR) ITB 76 reunian dalam pameran “Pura-pura Perupa” belum lama ini. Mereka menulis gelar karya ini sebagai perjumpaan setelah lama tak sua mewartakan berbagai perubahan nuansa.

Berangkat dari latar belakang para alumni SR 76 yang kini tak hanya dikenal sebagai perupa, namun juga dengan berbagai macam profesi yang ditekuni. Mereka hadir dengan beberapa warna karya.

Foto: Rayhadi Shadiq/mikrofon.id.

Aat Soeratin dalam catatan kuratorialnya menulis “Pura-pura Perupa” tentu saja tidak bermakna harfiah, melainkan konotatif.

“Kepura-puraan sebagai semacam kamuflase untuk mengintip perkembangan khazanah seni rupa dari balik jubah status sosial serta profesi yang kini tengah disandang,” tuturnya.

Foto: Rayhadi Shadiq/mikrofon.id.

Lazimnya sebuah reuni, ada yang ingin sekadar berjumpa teman lama, ada yang merindukan masa lalu, ada yang berhasrat berdebat untuk saling menguji isi di dalam benak, dan juga ada yang merefleksi. Semuanya tumpah ruah dalam karya yang dipamerkan di Nu Art Gallery itu.

Foto: Rayhadi Shadiq/mikrofon.id.

Aneka ragam karya yang ditampilkan antara lain karya patung, lukisan, fotografi, hingga seni terapan berbentuk seperti perhiasan yang tampak dekat dengan dunia fesyen.

Aat juga dalam catatannya menekankan dua sisi yakni kreativitas dan orisinalitas dalam pameran ini. Di mana kreativitas mengacu pada langkah ke masa depan, sedangkan orisinalitas mengacu pada perjalanan ke masa lampau.

“Suasana reflektif adalah kebutuhan spiritual yang kian hari meningkat, sebanding dengan perkembangan masyarakat yang semakin disibukkan oleh bermacam kegiatan rutin,” katanya.

Foto: Rayhadi Shadiq/mikrofon.id.

Pada akhirnya, “Pura-pura Perupa” yang menjadi wahana unjuk gigi para ‘Perupa Senior’ ini merupakan padanan kerendahan hati untuk kedewasaaan melalui proses diri yang sudah mereka lalui setelah berenang mengikuti arus.

“Merenung dan merasakan dalam laku budaya, agar kesadaran yang baru dapat ditumbuhkan dan visi kehidupan bisa disegarkan,” ucap Aat.***

Profil Penulis

Suka menulis, musik, fotografi, bengong, menyendiri, dan lihat pohon. Pernah keluar tidak baik-baik dari salah satu perusahaan media beken di Jakarta lalu di-doxing setelahnya. Pernah diolok-olok geng ibu-ibu wellness di Bandung. Menjalankan proyek musik iseng bertanggung jawab bersama Rayhadi & Proyeksantai dan dalam proses perilisan album pertama yang belum kunjung rampung.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

%d blogger menyukai ini: