Musisi Jond Suprapto baru saja merilis single ‘Pesan dari Bulan’. Lagu bernuansa pop akustik ini direkam begitu sederhana dan romantis.
Lewat keterangan resminya, Jond menjelaskan latar belakang lagu ini berasal dari pengalaman personalnya dalam berkesenian.
Ia menyebut, tiap manusia memaknai pengalamannya melalui berbagai macam cara. Baginya, seni merupakan cara yang sangat unik dalam menafsir dan memaknai pengalaman dan seni dianggap memiliki kekuatan untuk mengejawantahkan pengalaman yang kerap tersembunyi, tidak nampak dan tidak terumuskan.

Lebih menjurus pada karya ini, Jond menyebut lagu ini bertemakan asmara yang dialami oleh seorang manusia.
“Pesan dari Bulan merupakan medan apresiasi, mimesis atau wujud catatan perjalanan, juga pencurahan nilai ekspresi personal Jond Suprapto dalam kondisi kesemestaan pada pengalaman penginderaan yang menyentuh intuisi,” ujarnya.
Secara musikal, “Pesan dari Bulan” menampilkan nuansa pop akustik yang sederhana. Praktis hanya ada vokal, gitar, dan isian langgam yang dilantunkan dengan siulan.
Ia menyeleksi diksi lirik lebih ringan, dengan nuansa musik yang lebih cenderung mendekati balada. Dari unsur lirik, Jond memilih diksi yang lugas, diselipi metafor, namun masih terdengar proporsional.

Pengemasan karyanya pun terbilang rapi. Sekali dua kali putar, pendengar akan dengan mudah mengingat langgam dari lagu ini.
Andai Jond memilih metode todong saat merekam gitar akustik, boleh jadi karya ini terdengar lebih serius dengan pendekatan warna audio yang lebih kekinian.
Meski begitu, ‘Pesan dari Bulan’ tetaplah karya yang layak masuk daftar putarmu di 2023. Saat ini lagunya sudah tersedia di berbagai layanan pemutar musik digital.
Biografi Singkat
Jond Suprapto juga merupakan seorang perupa yang lahir dan berkarya di Bandung.
tahun 2000. Memiliki hobi menggambar sedari duduk di bangku sekolah dasar. Mengawali karier sebagai perancang bangunan sembari menekuni dunia kesenirupaan, penulisan, dan yang baru-baru ini di tahun 2023 nekat untuk berbelok ke dunia permusikan.
Pameran
Introduction Camar vol.2, 27 Februari 2022
Buaszine vol.5, 26 Maret 2022
Devotion, 16-22 April 2022
Introduction Camar vol.1, 10 Mei 2022
Marakayangan, 14-17 Mei 2022
Dialektika, Art Braga Festival 10-18 Desember 2022
Mostra Artfe, 6-8 Januari 2023
Grey Gallery Exhibition, 31 januari – maret 2023
Katakan Seni Rupa Dengan Cinta, Galeri Pusat Kebudayaan 17 – 25 Februari 2023
Personae, ISBI Bandung 16 – 18 Maret 2023 (mendatang)
Pengalaman Project Arsitektur
Indonesia Safety Driving Centre tahap 1, Serpong, Tangerang, Banten. 2019-2020
Indonesia Safety Driving Centre tahap 2, Serpong, Tangerang, Banten. 2020-2021
Tina’s House, Lembang, Kabupaten Bandung. 2020-2021
Bogor House, Bogor. 2020-2021.***