
Dari Bandung, nama NOUV semakin dikenal sebagai pemasok desain furnitur kontemporer hingga ke mancanegara. Tawaran dari perusahaan manufaktur terus berdatangan, termasuk kontrak bersama perusahaan manufaktur dari Eropa dan Australia.
Desain-desain produk mereka yang ciamik bikin mudah dilirik. Salah satu perusahaan Yunani pernah mencolong desain mereka untuk kemudian diproduksi tanpa basa basi.
Sejak dimulai 2016, NOUV telah mengikuti pameran inovasi desain dan manufaktur industri furnitur. Di 2018 dan 2019, mereka ikut di IFEX, Jakarta, 2017 dan 2018 di Mozaik Jakarta, 2019 di CASA, sampai pameran industri furnitur Maison&Objet, di Paris, 2019.
Bersama pengalaman pameran di berbagai negara, NOUV membuktikan desain dari Bandung bisa berpotensi menambah varian baru dalam dunia desain interior, khususnya di Indonesia.

Pameran
Lewat kegiatan Public Presentation di Fragment Project, Bandung, NOUV Werks memamerkan sejumlah karya selama 25 Juli hingga 27 Agustus 2022.
NOUV didirikan oleh Ivan Naufal, Raka pratama, Fathara Rizky, dan Neil Muhamad. Ada 16 karya yang dipajang di Fragment Project.
Bersama seri BONY+, karya-karya yang dihadirkan didominasi desain kursi stylish dengan fungsi kenyamanan dari kokohnya kualitas material demi ketahanan produk. Dalam seri BONY+ dihadirkan meja dan sarana duduk dari besi pipih dengan ruang antargaris berongga.
Konsep furnitur ini berupaya memunculkan kesan sebagai objek yang tak akan luput dari perhatian, tetapi bakalan mudah beradaptasi dengan berbagai kondisi ruang.
Seiring waktu, proses produksi BONY+ dan karya terbaru seperti Kursi Seri NV-019, semakin matang dan presisi berkat pemanfaatan teknik CNC.
Target presisi yang tercapai sesuai rancangan akan semakin mempermudah dikerjakan oleh tangan manufaktur.

Penggunaan besi padat berpalang bulat (round bar) juga diaplikasikan dalam karya-karya NOUV, salah satunya dalam seri NV004. Seri ini menjadi desain yang lumayan memakan waktu dalam proses riset dan pengembangan, demi menemukan bentuk dan faktor ergonomi yang diharapkan.
Perhitungan di studio difokuskan untuk memburu lingkar besi padat supaya mencapai tingkat kenyamanan sekaligus ketahanan produk yang layak. Dalam waktu 1.5 tahun, akhirnya mereka menemukan formula hitungan yang tepat.
Desain berpalang dari besi round bar di kursi NV004 berhasil mendapatkan tingkat kelenturan yang sesuai sekaligus lolos tahan beban. Perusahaan manufaktur Denmark telah menjadi salah satu pembeli desain sarana duduk NV004 ini.
Produk lain yang telah dipesan yakni seri NV030 yang menyerap inspirasi dari desain mobil sport Porsche Cayman lansiran 1990. NOUV menampilkan desain kursi nyaman dengan unsur estetika menyalin siluet bodi dan interior mobil mewah bernuansa retro-futuris itu.
Dari pesanan ini NOUV telah memproduksi tiga seri dan versi single.

Selain karya sarana duduk berkonsep transparan, NOUV baru selesai membuat desain kursi baru dengan tegakan-tegakan besi tersambung tanpa bending. Karya baru ini berupa bar stool berkonsep tegak lurus atau perpendikular lewat seri NV035.
Ivan mengatakan, standar furnitur yang dikedepankan dalam desain-desain kursi ini memanfaatkan karakter material besi. Sambungan las di antarbagian sengaja diungkap untuk melengkapi permainan garis dari desain yang menjadi identitas lekukan.
Rancangan hasil riset dan pengembangan ini tentu akan memudahkan produksi manufaktur.
“Dengan manufaktur jadi lebih mudah, lebih cepat, lebih efisien. Teknik baru akan kita coba.
Kita masih akan terus mengeksplorasi desain,” ujarnya.
Pameran ini mereka yakini bukan yang terakhir. Meski terbilang layak, eksibisi kali ini dipersiapkan secara mendadak. Masih banyak produk yang belum terekspose.
“Di pameran ini belum bisa ngerepresrentasiin seluruh produk. Ada beberapa produk yang belum ter-display,” katanya.

Produk
NOUV berawal desain interior. Ivan merupakan lulusan Desain Interior Institut Teknologi Nasional (Itenas) Bandung, dengan tugas akhir meriset sarana duduk. Ia banyak terpengaruh desain Bauhauss, serta raw model dari master-master desain semacam Marcel Beueur, Ron Arad, hingga Jean Prouve.
Pertemuan dengan Raka, Neil, dan Fathara, melebur latar passion dari desain grafis, fesyen, yang akhirnya menginisiasi lahirnya NOUV.
Dibentuk pada 2016, NOUV membangun studio sebagai ekspresi untuk mewujudkan ide: menciptakan produk yang lekat dengan keseharian masyarakat sehari-hari dengan menonjolkan nilai estetik pada desain.
“Banyak orang ngambil kultur sebagai ide desain. Kita ngambil ide nggak jauh, dari yang deket aja. Kursi seri NV019 ini terinspirasi dari budaya tongkrongan. Kita pikir, kenapa nggak bikin seperti (kursi tongkrongan) itu tapi versi kita,” katanya.
Selama bertahun-tahun, studio ini terus menciptakan ide-ide baru, mengolah esensi Indonesia dengan menonjolkan kompleksitas dan keindahannya melalui presisi dan ketekunan. Saat ini, NOUV menghadirkan dirinya sebagai studio desain, yang berfokus pada pembuatan furnitur kontemporer dan desain interior.
NOUV menargetkan pasar produk mereka bagi usia 18-40. Beberapa tahun terakhir perhatian desain interior semakin memerhatikan pengaruh desain furnitur pelengkapnya.
Apresiasi pada desain interior dan furnitur ini yang ingin mereka bagikan selayaknya orang mengapresiasi karya seni rupa.
“Anak muda yang dulunya belom mengenal nanti bisa makin memahami pentingnya pertimbangan desain. Tetapi design enthusiast sudah banyak yang tahu sama NOUV. Ke depan kita pengen terus ngebangkitin wave design di tengah publik,” ujar Raka.

Gaya Desain
Risiko dirundung plagiarisme juga dialami oleh NOUV. Pada 2018, mereka terhubung dengan seseorang di Yunani untuk pemesanan 120 kursi dari salah satu desain NOUV yang diminati.
Awam dengan metode pengiriman produk ke luar negeri, NOUV mengalihkan tawaran dengan hanya menjual desain kursi tersebut. Sang pemesan mendadak hilang kontak.
Tanpa sengaja, Ivan memergoki desain mereka telah hadir di jajaran koleksi terbaru yang tertera di website perusahaan Yunani itu.
Ivan memahami pentingnya perlindungan terhadap hak paten produk mereka. Akan tetapi, proses dan biaya mahal pendaftaran hak paten yang membuat mereka urung mengurusnya.
“(Daripada bayar hak paten) Mending uangnya dipakai buat R&D (research and development) dan menciptakan karya-karya baru. Kalau soal bootleg (pembajakan desain) itu kita enggak ambil pusing. Akhirnya kita berdamai dengan para pencuri. Mungkin rezekinya dia. Jadi enggak terlalu penting buat kita masalah itu,” katanya.

Raka mengungkapkan, selama proses berkarya ini mereka memang kelewat santai. Ketika ada pembeli, berapapun nilanya, sudah bikin mereka puas. Mereka merasakan ada nilai apresiasi yang timbul dari setiap ketertarikan publik pada desain dan produk NOUV.
“Sesuai role model kita pengennya karier bisa kayak Dieter Ramms, bapak desain dunia lewat produknya yang diproduksi oleh Braun sama Vitsoe. Tetapi saat ini kita enggak menarget jangka panjang, karena kita masih baru. Takut fun-nya hilang,” tuturnya.
Dengan melihat produk mereka digunakan publik pun sudah membuat Ivan senang. Yang akan terus digempur di masa mendatang adalah pengembangan berkelanjutan, melahirkan desain baru, konsistensi produksi, sampai masuk museum desain tersohor dunia di Jerman, Vitra.
Ivan percaya masa depan furnitur dan craftmanship ini tak lekang waktu. Ada banyak ruang bagi pengolahan dari bentuk dan material. Unsur “modern” akan terus mengiringi masa.
Sambil terus meriset, bukan tak mungkin NOUV akan menciptakan gaya desain dari ciri khas lokal yang kontemporer, hingga melahirkan avant garde baru.
“Ke depan NOUV akan lebih ke kontemporer, lebih di-mixed, dengan kebiasaan saat ini,” tutur Ivan dan Raka.
Karya-karya NOUV Werks yang dirangkum dalam katalog dapat dilihat melalui Galeri Foto mikrofon.id lewat link berikut: Karya NOUV Werks.***