
MIKROFON.ID – Mengiringi momen Hari Perdamaian Dunia, Komunitas Musisi Mengaji (Komuji) melangsungkan Festival “Merawat Beda”, yang diselenggarakan selama 2 pekan, mulai 22 September hingga 6 Oktober 2020. Festival ini berbentuk perilisan 24 lagu terbaik hasil program Recvolution, talkshow, dan pameran kolaboratif karya seni rupa, sastra, dan musik dari para pegiat seni Kota Bandung terkini.
Founder Komuji Eggie Fauzi menuturkan, kehadiran festival beserta karya di dalamnya merupakan respons kreatif terhadap isu sosial yang terus hangat di tengah masyarakat yakni menghargai perbedaan. Sebagaimana diketahui, Indonesia adalah rumah dari beragam suku bangsa dengan 700 bahasa lokal yang unik dan 250 juta penduduk dengan keyakinan dan adat yang berbeda.
“Festival Merawat Beda intinya adalah buah dari 5 rumus bergaul ala Komuji. Di dalamnya berkolaborasi ragam ide dan studi, konsep dan pemahaman, budaya dan karya. Festival ini diharapkan menjadi ambience tersendiri bagi masyarakat untuk terus menghargai perbedaan dan mencintai keberagaman, karena menyuarakan hal-hal baik selalu menjadi hal yang penting,” ujarnya, Kamis 1 Oktober 2020.

Dari seluruh acara, program Recvolution paling berhasil menarik minat anak muda. Recvolution adalah kompetisi musik yang bertujuan menyuntikkan energi pada anak muda untuk lebih kreatif dan responsif. Dewasa ini, kata dia, musik tidak hanya memenuhi konser saja, tetapi juga diperlukan untuk kepentingan industri lainnya, seperti soundtrack film, periklanan, dan ilustrasi gim.
Setiap pendaftaran dibuka, ratusan peserta membeludak. Sampai akhirnya terpilih 20 peserta untuk mengikuti program ini, baik band ataupun solois. Animo tersebut menjadi salah satu alasan Komuji menggelar 4 batch selama 1 tahun ini.
Banyak musisi Tanah Air dilibatkan sebagai mentor dan kurator seperti Kikan, Arina Mocca, Pusakata, Bengbeng Pas Band, Bonita, Candil Serieus, Che Cupumanik, ada lagi Pia Fellini, Dimas Mr Sonjaya, Sandy Canester, Hinhin Agung Nectura, Popira Sukamaju Band, Bowo Brownsugar, Arni SHE, Panji Sakti, Upit Boys Are Toys, dan lainnya.
Rilis Karya
Komuji berencana membuka batch selanjutnya tahun depan. Recvolution dianggap mampu mewadahi hasrat anak muda akan musik dari segi kreativitas dan edukasi. Program ini dilaksanakan secara terintegrasi, mulai dari tahap rekrutmen berupa event music talk yang memberikan informasi seputar potensi dunia musik, pematerian cara menulis lirik orisinil, hingga pembuatan lagu kompetitif.
Tahap pamungkas, karya mereka dirilis lewat platform digital setelah melalui proses penjurian. Melalui festival “Merawat Beda” ini, Recvolution merilis produk dari 24 band atau solois dari 4 batch. Selain launching produk 6 besar Recvolution, festival ini dimeriahkan juga acara musik secara live. Seluruh peserta Recvolution dari batch 1 sampai 4 diundang untuk berkolaborasi.
“Mereka akan unjuk kreativitas, bertujuan untuk merefleksikan bahwa keberagaman ide dan selera musik adalah hal menarik untuk diapresiasi. Perbedaan merupakan kekayaan tersendiri ketika dipersatukan. Ada segmen challenge yang menjadi keunikan dari kolaborasi ini. Mereka akan diminta untuk menciptakan lagu secara spontanitas,” ujar Eggie.
Festival “Merawat Beda” bisa disaksikan secara gratis, baik menonton secara langsung maupun online. Bagi masyarakat yang hendak berkunjung tentu harus memerhatikan protokol kesehatan, seperti diminta untuk tes suhu tubuh terlebih dahulu, memakai masker dan menggunakan hand-sanitizer. Bagi masyarakat luar kota Bandung dapat juga menyaksikan lewat streaming youtube dan instagram Komuji Indonesia, serta mengakses link zoom yang disediakan.***