
Suaranya yang serak mendayu kadang terdengar seakan merayu, menyenandungkan keseharian orang-orang biasa yang dalam pandangannya menjadi luar biasa, nyanyian kebersahajaan dan ketegaran mereka dalam bingkai folk dan balada.
Jon Kastella, panggilan akrab dari musisi bernama lengkap Suhud Islami Kastella itu kini telah menutup usia. Terlahir di Jakarta pada tahun 1981, Jon meninggal dunia malam tadi, Minggu 27 Agustus 2023.
Penampilan Jon bersama Syarikat Idola Remaja pada gelaran Sunday Funday di Laswi Heritage, Bandung menjadi suguhan terakhir bagi para penggemarnya.
Siang tadi, Senin 28 Agustus 2023, Jon dikebumikan di Pemakaman Umum IPDN Jatinangor, di tengah-tengah masyarakat dan kawasan yang telah menjadi inspirasi bagi karya-karyanya.
“Pengantar Bambu”, misalnya saja, single yang dirilisnya tepat dua tahun yang lalu (Agustus 2021) itu berkisah, “Tentang penjual bambu turun-temurun. Mereka mendorong bambu dari Tanjung Sari, Sumedang, berangkat tengah malam, karena jalanan sepi. Kadang sendirian, kadang berbarengan, kadang beralas kaki, kadang tidak. Mereka lewat tempat aku tinggal yaitu di Jatinangor. Sejak dulu, mereka lewat sambil mendorong bambunya ke pasar,” tutur Jon pada saat konfrensi press single tersebut.
Pemandangan yang mungkin bagi kita tampak biasa ini, menjadi inspirasi ketegaran dan harapan bagi Jon.
Silih berganti tak kunjung berhenti
Menempa janji dari hari, oh, hari ke hari
Jalani hidup dengan harapan pasti
Oh, demi tegapnya dua kaki berdiri
Kocokan gitar bertempo cepat dan keceriaan yang mengiringi lagu tersebut seakan menghadirkan ketegaran dan semangat hidup para pengantar bambu kepada pendengarnya, ketegaran dan semangat yang juga akan selalu dikenang oleh kerabat dan sahabat-sahabatnya akan sosok yang dikenal ramah dan penuh kehangatan ini.
“Tamasya Kota”, single lain yang dirilis pada tahun yang sama, boleh jadi menjadi karya Jon lainnya yang akan tetap melekat dalam ingatan para penggemarnya. Di penghujung lagu Jon bersenandung,
Oh, bila senja meminta diri
Tanda pertanda waktulah silam
Oh, tamasya kita akhiri
Mari kemari ke balik malam

Sebagai penghormatan terakhir dari para musisi dan seniman lainnya yang menghadiri pemakaman Jon Kastella, secara spontan mereka membacakan bait lagu “In My Time of Dying”, salah satu lagu favorit yang sering dinyanyikan saat berkumpul bersama rekan-rekannya.
In my time of dying, want nobody to mourn
All I want for you to do is take my body home