Merayakan Hari Musik Internasional yang diperingati setiap 21 Juni, Institut Francais Indonesia (IFI) bandung menggelar sejumlah acara pada 22 Juni 2023.
Acara tahunan bertajuk Fête de la musique ini kembali dihadirkan di 2023 masih dengan gairah yang sama: rehat sejenak dari kesibukan dan merayakan musik dalam kesetaraan.
Kegiatan diawali dengan Workshop Komposisi Musik Dasar untuk Anak. Dengan panduan dua musisi Deathless Ramz Rambo dan Dwi Kartika Yuddhaswara, anak-anak dikenalkan cara meramu musik dasar memanfaatkan aplikasi di gadget.
Malam harinya, ada penampilan menarik dari Clef, Club de l’AEDF UPI, dan Bandung Modular Quartet, di Auditorium IFI.
Malam Fête de la musique makin menyala dipicu performa enerjik dari kolaborasi musisi asal Prancis, Gatha, bersama rapper kenamaan Indonesia, Yacko.
Gatha adalah musisi komplit asal Bordeaux, Prancis. Selain penyanyi, ia juga seorang pemain cello, pengarang lagu, dan produser musik. Sejumlah lagu yang dibawakan didominasi nuansa electronic dance hingga hiphop.
Gatha terlihat aktif bernyanyi, bermain cello, atau menggabungkan keduanya. Di tengah penampilannya, Yacko bergabung ke atas panggung dan berkolaborasi dengan Gatha lewat sejumlah lagu.
Penanggung Jawab Bidang Budaya dan Komunikasi IFI Bandung, Ricky Arnold Yuniarto menuturkan, pertemuan Gatha dan Yacko dalam satu panggung menjadi satu citra kolaborasi Indonesia-Prancis.
“Kebetulan Gatha sedang tur Asia Tenggara. Gatha dan Yacko juga sama-sama rapper dan mempunyai gagasan satu misi, empowering women,” ujarnya.
Ricky mengatakan, Fête de la musique diselenggarakan untuk merayakan Hari Musik Internasional yang diperingati setiap 21 Juni sejak 1982.
Di Prancis, Fête de la musique sudah dijadikan hari libur nasional. Orang-orang di Prancis merayakannya di sejumlah tempat. Toko musik, label rekaman, kedai, café, resto, hingga hotel membuka ruang partisipasi bagi siapapun untuk bernyanyi dan merayakan musik.
Sejumlah musisi kenamaan juga ikut turun dan bergabung dengan publik. Satu hari dalam setahun mereka dedikasikan bagi musik.
Di Bandung, IFI rutin merayakan hari peringatan ini, meski sempat terhenti sejak 2014.
Fête de la musique kembali dihidupkan sejak tahun lalu, selepas pandemi Covid.
Pada 2022, tema “Buka Pintu” menyambut dimulainya kembali acara musik selepas pengetatan masa Covid. Tahun kemarin IFI Bandung merayakannya bersama Bottlesmoker, Kuntari, dan Asylum Uniform.
Melalui Workshop Komposisi Musik Dasar untuk anak tahun ini, IFI Bandung mencoba melibatkan perayaan Hari Musik Internasional bersama anak-anak. Tema “The Music Say Hello,” diminati sejumlah anak.
Mereka dikenalkan jenis musik, belajar memproses sampling, merekam suara vokal dan bebunyian sekitar untuk disusun dalam komposisi musik dalam aplikasi di perangkat digital masing-masing.
“Workshop ini menjadi rangsangan buat anak-anak dalam merespons musik. Yang ikut ada usia dari 5- 14 tahun. Workshop itu upaya menularkan esensi hari musik, dengan main musik di manapun, dan membagikan spirit bahwa musik itu untuk semua,” kata Ricky.
Rambo mengatakan, materi dalam workshop ini sengaja tak terlalu berat, meski ada sedikit teknikal dalam pengajarannya. Beberapa dari peserta memang sudah mengenal sejumlah fitur di gadget masing-masing. Rambo dibantu Yudha yang sudah terbiasa memandu anak-anak.
“Mereka banyak yang udah ngulik sendiri. Jadi kita kasih lebih playful dan fun. Beberapa dari mereka udah tahu caranya, jadi tinggal diarahin,” katanya.
Anak-anak juga diajarkan untuk bekerja bersama kelompok atau grup, berganti instrumen, dan berbagi memainkan beat.
Hasil workshop itu diperdengarkan bersama di dalam kelas. Yang menarik, kata Rambo, anak-anak ini begitu antusias dengan proses dan hasilnya.
“Mereka begitu bersemangat bisa menari dengan iringan lagu mereka sendiri. Yang menarik, saat komposisi jadi mereka pengen menambah komposisi, dan mengubah komposisi. Jadi muncul sense ngedit atau mixing karena muncul ketidakpuasan. Dari workshop ini keliatan anak-anak bisa begitu tertarik dengan musik, untuk mengobati jenuhnya bermain game,” ujar Rambo.***
