Pada September 2023, Taruk merilis single “Bersulang Sampai Mati.” Foto: Taruk.

Bersulang Sampai Mati: Hantaman Pembuka di Era Baru Band Taruk

Pada September 2023, Taruk merilis single “Bersulang Sampai Mati.” Lagu ini disebut-sebut menjadi tonggak baru bagi band hardcore asal Bandung itu. Bersama single ini, Taruk akan mengenalkan warna baru musik mereka di masa mendatang, yang boleh jadi belum pernah terdengar dari materi-materi lagu yang selama ini mereka mainkan.

“Bersulang Sampai Mati” menandai peralihan musikalitas Taruk yang telah memulai kariernya lewat “Berapi-api,” di akhir 2018. Karel (vokal), Bobby (gitar), Rian (gitar), Boy (bas), Adul (drum), membentuk Taruk dengan baluran eksperimentasi hardcore punk dan metal dari doktrin DS-13, Converge, Dissection, Entombed, From Ashes Rises, hingga Motley Crue.

“Bersulang sampai Mati” menggelontorkan permainan gitar yang cepat, dentuman bas tanpa henti, hingga notasi drum “bupp-u-dupp-u-du” ala d-beat klasik.

“Di luar musik yang sama saja, ‘Bersulang sampai Mati’ adalah rekap petualangan Taruk dengan embel-embel hardcore punk tulen. Mungkin Taruk masih akan menganut prinsip yang sama, tetapi kami akan bertransformasi ke arah yang lebih keras dan kompleks,” kata Bobby.

Pada September 2023, Taruk merilis single “Bersulang Sampai Mati.” Foto: Taruk.
Pada September 2023, Taruk merilis single “Bersulang Sampai Mati.” Foto: Taruk.

Single “Bersulang sampai Mati” menjadi pelantang bahwa Taruk masih bergairah setelah album Bara dalam Lebam dilansir pada 2021 lalu. Rentang waktu antara dua karya ini tak lepas dari padatnya jadwal manggung mereka sepanjang 2022. Proses menggodok materi baru pun dicecar di tengah kesibukan tampil.

Di tengah kepungan musik cepat, Taruk kerap menyisipkan pesan agar hidup tak mudah rapuh. Saat kegelapan mutlak tak terelakkan, yang tersisa hanya upaya diri agar mampu bertahan melaluinya.

Di single “Bersulang Sampai Mati,” Taruk sudah melampaui sejumlah siasat untuk bertahan hidup. Kini, mereka menularkan manifesto bahwa setiap perjuangan kecil selayaknya dimaknai sebagai pencapaian berharga.

Baca Juga :   Album ‘Nyctophobia’ Inhell: Antrean Kecemasan, Oligarki, Hingga Kedigdayaan Cobra

“Secara makna, ‘Bersulang sampai Mati’ adalah ekstraksi dari frasa Carpe Diem atau ‘petiklah hari’. Intinya hidupilah hari ini sampai titik maksimal, raih apa yang seharusnya milik kita, dan rayakan kemenangan sekecil apapun itu,” ujar Bobby.

“Bersulang sampai Mati” merupakan selebrasi Taruk atas warna musik yang diusung selama ini. Unsur-unsur d-beat klasik, hardcore punk hura-hura, dan nyanyian berbasis lirik serampangan, terasa amat melekat.

“Karena kami banyak tumbuh dengan musik cepat nan intens, kami membawa ‘Bersulang sampai Mati’ ke nuansa seperti materi-materi awal terbentuk. Lugas dan tanpa basa-basi. Namun, dengan pengemasan lebih tegas juga atmosfer riuh rendahnya begitu kentara,” ujar Karel.

Pada September 2023, Taruk merilis single “Bersulang Sampai Mati.” Foto: Taruk.
Pada September 2023, Taruk merilis single “Bersulang Sampai Mati.” Foto: Taruk.

Gitaris Baru

Perubahan di struktur musik mereka tak lepas dari pengaruh hadirnya kekuatan instrumen yang lebih baik. Wacana soal laju musik Taruk ke arah yang lebih modern dan kompleks ini didukung dengan tenaga tambahan pula. Taruk memiliki penyokong tenaga baru di departemen gitar, setelah memutuskan untuk mengajak Novriansyah alias Rian sebagai gitaris sejak akhir 2021.

Referensi musik Taruk kini lebih variatif dengan pengaruh genre modern metal serta sentuhan progresif di beberapa part lagu hasil kontribusi Rian, sehingga lagu Taruk semakin kompleks meski tetap easy listening. “Musik Taruk yang sekarang akan terdengar lebih tajam di telinga,” tutur Rian.

Jika “Bersulang sampai Mati” adalah rangkuman musikalitas Taruk dengan sentuhan gitar megah ala Rian, maka materi-materi terbaru mereka nantinya akan hadir lebih berbeda meski benang merahnya tetap hardcore punk/metal.

“Berangkat dari selera musik dan referensi tiap personel yang berbeda, maka akan selalu ada hal baru pula nantinya. Pada single terbaru ‘Bersulang sampai Mati’, saya memasukkan ketukan beat drum ala Motorhead, Discharge, hingga breakdown metallic hardcore H8000 agar terdengar lebih tegas dan membuat arena moshpit semakin liar!” kata Adul, drummer.

Baca Juga :   Extincted Lansir Single Terrible Drain Traps

Boy, basis Taruk, juga merasakan berkembangnya pendewasaan musik masing-masing personel dari waktu ke waktu, selain faktor hadirnya gitaris tambahan.

“‘Bersulang Sampai Mati’ adalah tanda dimulainya, dan ke depannya, kami akan memainkan warna baru, sesuatu yang belum pernah Taruk mainkan, mungkin,” ujar Boy.

Produksi rekaman single “Bersulang sampai Mati” ini melibatkan perancang tata sonik kenamaan Edo Djatmika dari Funhouse Studio dan Southside Chamber oleh Ihsan Akbar, serta mixing dan mastering oleh Yoni Gayot.

Rilisan single ini juga diikuti sejumlah merchandise terbaru mereka, termasuk kaos “Bersulang Sampai Mati” berdesain artwork impresif karya Anggi Bayu Nugraha yang menajamkan refleksi: “Rayakan Kemenangan Sekecil Apapun.”

TARUK

Taruk terbentuk sejak 2 Januari 2018. Nama Taruk diambil dari Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) yang berarti “pukul” atau “hantam”. Lirik lagu Taruk merupakan respons atas teori absurditas, tiga tingkat kesadaran manusia, hingga konsep kebebasan. Taruk ingin menyampaikan pesan bahwa kehidupan, segelap apapun itu, harus mampu kita jalani.

Kehadiran Taruk pada akhir tahun 2018 lewat single “Berapi-api,” mendapat respons positif dari penikmat musik Indonesia. Euforia masyarakat kian memanas usai perilisan digital EP Sumpal, Februari 2019, disusul versi fisiknya oleh label Soundvision pada Agustus 2019.

Akhir tahun 2020, Taruk turut berkontribusi satu lagu pada kompilasi terbaru Grimloc Records, Dasawarsa Kebisingan, lewat single “Pesta Durga, Kegilaan Takkan Pernah Berakhir.”

Pada 2 Maret 2021, Taruk meluncurkan album perdana bertajuk Bara dalam Lebam (BDL) yang dirilis Grimloc Records. Lewat Bara dalam Lebam, Taruk mengukuhkan dirinya sebagai unit hardcore metal/punk yang solid dari segi musikalitas. Proses pendewasaan hingga eksplorasi, melaju secara signifikan dan mengantarkan Taruk menuju tahap selanjutnya.***

Baca Juga :   Riangnya Lair dan Monica Hapsari Kisahkan Setan Dolbon Peneror Desa
Posts created 399

Related Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Begin typing your search term above and press enter to search. Press ESC to cancel.

Back To Top