10 Film Karya 6 Sutradara Era New German Cinema Tersedia di Goethe-Institut: Goethe-On-Demand

MIKROFON.ID – Arthouse Cinema 2021 menayangkan sepuluh film Jerman karya enam sutradara generasi Sinema Baru Jerman (New German Cinema).

Lewat platform baru Goethe-Institut: Goethe-On-Demand, semua film dilengkapi teks terjemahan bahasa Indonesia dan dapat ditonton secara daring oleh penggemar film di Indonesia.

Film-film keenam sutradara era Sinema Baru Jerman ini dapat ditonton gratis sampai 31 Desember 2021 dengan mendaftarkan diri lewat tautan ini: arthousecinema.goethe-on-demand.de.

Setelah terdaftar, pengguna bisa memilih film pada platform untuk ditonton dalam kurun waktu 48 jam.

Kepala Bagian Program Budaya Goethe-Institut Indonesien, Dr. Ingo Schöningh, menuturkan, sejak tahun 2012 Goethe-Institut Indonesien memutar beragam film cerita dan dokumenter dari Jerman dan Indonesia dalam rangka program Arthouse Cinema, yang rutin berlangsung di GoetheHaus Jakarta.

“Akibat situasi pandemi saat ini, kami mengalihkan Arthouse Cinema ke video on demand. Kami berharap lebih banyak penggemar film di luar Jakarta akan dapat mengakses film Jerman melalui platform ini,” katanya, seperti dikutip dari rilis yang diterima mikrofon.id.

Narasi Sejarah

Sinema Baru Jerman adalah satu gerakan sekaligus semangat untuk menyegarkan cara bercerita pada tahun 1960an-1980an.

Gerakan ini berangkat dari ketidakpuasan sekelompok sutradara muda atas arah perkembangan aspek artistik dan sosial politik perfilman Jerman pada periode itu. 

Film-film yang diseleksi untuk program ini merupakan karya para pembuat film yang turut memelopori kelahiran Gerakan Sinema Baru Jerman pada periode setelah tahun 1960an sampai dekade sebelum reunifikasi Jerman.

Ini merupakan periode dalam sejarah Jerman yang terkait erat dengan situasi seusai Perang Dunia II.

Program tahun ini menyajikan film-film cerita yang diseleksi oleh kurator tamu untuk Arthouse Cinema 2020-2021 Anggraeni Widhiasih (kurator, penulis, seniman, dan anggota aktif Forum Lenteng).

Dalam catatan kuratorialnya, Anggraeni menyatakan bahwa pada masa itu, terdapat peristiwa-peristiwa di masa lalu yang tak banyak dibicarakan langsung oleh orang Jerman sendiri.

Peristiwa-peristiwa itu telah menjadi masa lalu, namun pada saat yang sama mereka belum usai dibahas dan terus memengaruhi tatanan masyarakat Jerman.

Kondisi itu justru menjadi celah bagi para pengkarya untuk membicarakan atau menarasikan ulang sejarah dengan pendekatan yang berbeda-beda.

Dari celah itulah, sejarah kemudian tidak terus-menerus terbatas tentang kepresisian peristiwa di masa lalu, tetapi juga tentang kehadiran dan relevansinya dengan situasi tatanan masyarakat yang ada kini dan di sini.

“Sinema menjadi ruang untuk menghadirkan pengalaman estetik dari perspektif yang berbeda-beda yang membahasakan tentang kesejarahan sebuah peristiwa dan bangsa. Sejarah yang sulit dibicarakan pun disituasikan kembali lewat narasi-narasi keseharian yang lebih sesuai dengan konteks yang sedang berlangsung. Persoalan tentang sistem, integrasi/disintegrasi akibat oposisi ideologi, serta alienasi yang terwariskan pada tubuh masyarakat pun hadir sebagai jalan untuk menelusuri kembali jejak-jejak kesejarahan yang hidup dalam sistem.”

Berikut ini 10 film dalam program Arthouse Cinema 2021:

  • Abschied von gestern (1966) dan Der starke Ferdinand (1976) karya Alexander Kluge
  • Auch Zwerge haben klein angefangen (1970) dan Stroszek (1977) karya Werner Herzog
  • Katzelmacher (1969) dan Angst essen Seele auf (1974) karya Rainer Werner Fassbinder
  • Der amerikanische Freund (1977) karya Wim Wenders
  • Etwas wird sichtbar (1981) dan Leben – BRD (1990) karya Harun Farocki
  • Die bleierne Zeit (1981) karya Margarethe von Trotta

Melengkapi program pemutaran film, sepuluh penulis muda dengan beragam latar belakang dan dari berbagai kota di Indonesia—wartawan, ilmuwan, penulis blog, dan pegiat skena film—diundang untuk menonton masing-masing satu film dalam Arthouse Cinema 2021 lalu mengulas film tersebut.

Serial ulasan film dan informasi lebih lanjut tentang program ini dapat diakses di goethe.de/indonesien/artcinema.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

%d blogger menyukai ini: